08 Juni, 2009

Menanam di dunia memetik diakhirat


Judul diatas sesuai dengan judul blogspot ini. Maka ada baiknya kalau dijelaskan sedikit latar belakang pemilihan kalimat tersebut sebagai judul blogspot.

Kalimat itu laksana sebuah motto yang saya ambil dari semboyan tempat saya bekerja. Dalam bahasa arabnya غراس الدنيا وحصاد الآخرة


Ya..menanam di dunia memetik diakhirat.


Mengapa saya tertarik dengan moto itu.


Mengapa tidak, ditengah sibuknya manusia saat ini melakukan berbagai aktifitas keduniaannya ada satu hal yang menjadi perhatian sebagian orang yang pada dasarnya adalah wajar. Yaitu mempersiapkan masa depan atau hari tua. Siapa saja yang telah menginjak usia matang (berkeluarga) dan mendapat penghasilan yang matang pula, mempunyai pemikiran untuk mempersiapkan masa depan hidupnya dan keluarganya dari segi apapun terlebih dari segi finansial. Pemikiran seperti itu biasanya diwujudkan dengan bentuk berinvestasi dalam berbagai bentuk dan cara.


Tentunya sangatlah tidak salah kalau kita berfikir dan bertindak untuk persiapan masa depan dan hari tua kita. Dan juga sangat tidak salah kalau kita berinvestasi demi mewujudkan keinginan itu.


Tapi yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah apakah hanya untuk hari tua saja yang harus kita pikirkan dan persiapkan. Seolah-olah hidup ini hanya sampai hari tua, sehingga hanya untuk masa itu saja kita harus mempersiapkan diri kita.


Bagaimana yang belum sempat menikmati hari tua, lalu tiba-tiba sudah harus menuntaskan kehidupan didunia ini. Sementara selama ini yang ia lakukan adalah mempersiapan untuk hari tuanya, sehingga ia berinvestasi dengan berbagai cara. Apakah ia bisa menikmati apa yang telah ia persiapkan?


Inilah salah satu point yang mengharuskan kita untuk berfikir lebih jauh. Bahwa kehidupan ini bukan hanya untuk hari tua. Hari tua bukanlah akhir perjalanan kehidupan sebelum kematian.

Masih ada masa kehidupan berikutnya setelah kematian. Yang masa itu lebih bersifat menikmati apa yang telah kita investasikan sebelumnya. Masa itu tidak diperkenankan lagi untuk "menanam", tapi hanya untuk "memetik".


Oleh karena itu disinalah pentingnya kita berfikir untuk berinvestasi tapi bukan untuk kita petik pada hari tua, tapi pada hari yang semua orang harus memetiknya. Karena tidak semua orang akan menikmati hari tua, tapi semua orang akan menikmati hari setelah kematian dan hari setelah kebangkitan.


Dan banyak cara untuk kita bisa berinvestasi untuk itu. Bisa dengan memperbanyak ibadah "mahdah", tapi juga bisa "ghair mahdah" (ibadah dalam arti yang umum), bahkan bisa berinvestasi akhirat dalam arti yang sebenarnya seperti wakaf.

So "Investasi Akhirat" why not.

2 komentar: