06 Juni, 2009

Kehidupan Kami

Sudah lama ingin menulis untuk mengisi blog ini sejak di dafatarkan oleh istri tercinta, namun selalu saja ada alasan untuk tidak menulis. Ya sibuk dengan pekerjaan kantor lah, sibuk mengurus anak dan lain-lain.

Yah, setiap hari mulai dari Senin - Jumat mulai jam 7:30 pagi kami sudah mulai keluar dari rumah (tentunya setelah mempersiapkan twin) untuk mengantar Twin ke penitipan dan selanjutnya menuju kekantor. Dan sorenya Jam 17:30 Aku keluar dari kantor menjemput twin dan tiba dirumah sekitar jam 17:45. Nah setiba dirumah tentu disibukkan kembali oleh urusan si kembar dan rumah.

Untuk hari sabtu twin dititipkan setengah hari (sampai jam 1 siang), sementara Aku sendiri juga ngantor setengah hari. Memang hari sabtu tidak wajib masuk kantor kecuali ada tugas yang harus Aku selesaikan. Kalau tidak ada tugas kantor biasanya Aku memanfaatkan untuk chatting bersama istri yang jauh dimata (malaysia) untuk mendengar curhat-curhat, bertukar cerita dan keluh kesah serta saling memberikan spirit dan motivasi agar tetap teguh dan sabar demi tercapainya sebuah cita-cita.

Ya..istri ku sedang menempuh pendidikan di sebuah universitas kebanggaannya dimalaysia (IIUM) dengan jurusan comparative religion (Ushuluddin). Kuliah itu sebenarnya sudah dimulainya sebelum kami menikah pada tahun 2005. Namun karena kami telah berjanji dan bertekad untuk tetap melanjutkan kuliah, maka apapun yang akan kami alami adalah sebuah resiko yang harus kami jalani.

Memang dulunya kami sempat memutuskan dan tinggal di negeri jiran itu dan meninggalkan pekerjaan yang sudah Aku jalani di Banda Aceh, yaitu bekerja disebuah NGO Timur Tengah yang membantu korban-korban tsunami di Aceh yaitu Qatar Charity. Namun keberadaan kami di negeri jiran itu sungguh sangat singkat. Ya, sangat singkat. Padahal kami sudah menyewa rumah yang tidak jauh dari kampus istriku, dan juga kami sudah membeli perlengkapan-perlengkapan rumah tangga seperti kasur, mesin cuci, kulkas, lemari, kompor gas dan lain-lain. Bahkan Aku sendiri waktu itu juga sudah bekerja walau hanya di sebuah tempat foto copy dan sudah mengantongi izin tinggal (visa) untuk 1 tahun (yang katanya nggak semua orang bisa dapat dengan mudah izin tinggal tersebut).

Namun hati ini digerakkan oleh hal yang lain. Waktu itu istriku sudah hamil 3 bulan, dan ketika kami ke Kuala Lumpur Hospital untuk mengecek ke dokter, dokter mengatakan bahwa didalam kandungan istriku ada dua janin, ya... kembar,you have twin.. hampir kami tidak percaya. Sebuah anugrah yang diberikan oleh Allah SWT. Lalu ketika masa hamil istriku memasuki usia yang ke 5 bulan, manager tempat aku bekerja dulu menelpon dan menawarkan kembali untuk kembali bekerja di Banda Aceh dengan menambah jumlah sallary dari sebelumnya. Lalu akupun bertukar pikiran dengan istriku.

Sebenarnya yang menjadi beban pikiranku waktu itu adalah memikirkan bagaimana nanti ketika melahirkan dengan kondisi di negeri orang yang masih baru ditambah lagi yang akan lahir bukan sendiri, tapi dua orang, sehingga sebelum tawaran kembali kerjapun kami sudah bertukar2 pikiran untuk memutuskan dimana nantinya akan melahirkan, disini malaysia atau pulang kampung.

Akhirnya, dengan berbagai pertimbangan dan masukan kami memutuskan untuk menerima tawaran kembali bekerja di B. Aceh dan istriku nantinya akan melahirkan di B. Aceh juga.

Begitulah sekilas sejarah yang belakangan menjadi sebuah tantangan baru dalam menjalani kehidupan ini. Sebuah perjalanan yang bagi sebagian orang dipandang lucu bahkan sinis, tapi bagi kami itu adalah sebuah perjuangan, sehingga kelak nanti juga akan kami warisi kepada anak-anak dan cucu-cucu kami.

Dan perjalanan itupun akhirnya hampir saja mendekati dermaga,ya..saat ini istriku sudah memasuki semester terakhir, dan insya Allah, kalo tidak ada aral melintang akhir bulan ini istriku menyelesaikan studinya dan kembali ke fase kehidupan berikutnya bersamaku dan kedua anak kami yang akan berumur 3 tahun pada tanggal 21 Juli nanti.

Yang semangat ya umma...kami menantimu

2 komentar:

  1. Ternyata Abang Pinter juga menulis,hehe.

    Ayo, Baba yg smngat! Doakan kesuksesan Umma disini yah?!

    Your wife

    BalasHapus